Wawancara ekslusif dengan pencari Eyi dari Buntok

12 Dec

Kali ini saya mendapat kesempatan berharga untuk mengetahui lebih dalam tentang proses pencarian tanaman Platycerium ridleyi dengan narasumber langsung bersama pencari Eyi di hutan Kalimantan. Tulisan ini merupakan kelanjutan cerita tentang bagaimana saya memperoleh paket kiriman Eyi dari Kalimantan mulai dari pemesanan, pencarian di hutan, pengiriman paket, sampai pengambilan paket di cargo bandara yang akan di bahas secara lengkap.

Melalui interview jarak jauh via Jakarta-Buntok, Pak Ridley (nama samaran) menyempatkan waktunya untuk berbagi cerita bagaimana proses pencarian Eyi ini dilakukan. Karena pertanyaan yang saya ajukan lumayan banyak jadi interview ini saya rangkum dalam beberapa bagian. Berikut ini liputannya!!!

Mencari Eyi ke hutan

Iway: di tempat bapak, ridleyi sebutannya apa?

P’ridley: Lukut

Iway: perlu minimal berapa order buat bapak mulai mencari ridleyi di hutan?

P’ridley: 10

Iway: bapak ikutan nyari ridleyi nya?

P’ridley: iya saya cari sendiri pak

Iway: berapa orang pencari (orang lain yang ikut menemani) yang biasanya dibutuhkan untuk mencari ridleyi ke hutan?

P’ridley: 1 orang

Iway: sekali masuk hutan biasanya dapat berapa ridleyi?

P’ridley: relatif

Iway: paling banyak pernah dapat order ridleyi berapa banyak?

P’ridley: 10

Iway: berarti kalau ada yg hanya pesan 1 harus nunggu sampai terkumpul minimal 10 pesanan?

P’ridley: ya. kalau ngga ada yg pesan ya ngga cari. saya tak stock ridleyi di rumah. biar di hutan aja stocknya

Perjalanan menuju ke hutan

Iway: kalau di hutan dekat rumah bapak apa bisa buat nyari ridleyi?

P’ridley: tidak, ridleyi itu di dataran menengah sekitar 15-25 m dpl (di atas permukaan laut). rumah saya 10 m dpl. jarak carinya sekitar 180 km pulang-pergi dari rumah saya

Iway: untuk mencari ridleyi ke hutan perlu membawa motor atau mobil?

P’ridley: semua bisa

Iway: misalkan bawa motor ngangkutnya gimana pak? kalau ada 10 pesanan

P’ridley: bisa pakai karung

Iway: dari tempat parkir kendaraan masih jalan kaki berapa jauh ke dalam hutannya?

P’ridley: ngga juga, di tepi jalan. tapi ngga menentu

Iway: jalan ke sananya sudah aspal atau masih tanah?

P’ridley: tanah

Iway: apa perlu sampai menginap di hutan saat bapak sedang mencari ridleyi?

P’ridley: tidak

Iway: apa petunjuknya supaya tau kalau di pohon itu ada ridleyi nya?

P’ridley: ya ngga ada lha wong ridleyi nya kelihatan

Iway: apa bapak nyari ridleyi di hutan itu aja atau di hutan lain juga bisa?

P’ridley: ya di semua wilayah Kalimatan ada. asal habitatnya semacam itu, hutan rawa

Iway: hutan yg biasa bapak cari ridleyi itu ada pemiliknya atau tidak?

P’ridley: ada dan tidak ada. kalau sudah digarap mana ada ridleyi nya

Iway: maksudnya di garap itu sudah beralih fungsi ya? paling banyak beralih fungsi menjadi apa?

P’ridley: sawit dan karet. karena tanahnya tak subur, padi dan palawija tak mungkin

Apa perlu minta izin dahulu untuk mengambil Eyi di hutan?

Iway: misal hutannya tidak ada yg punya, bapak minta izin dulu tidak? apa ada penjaga hutannya?

P’ridley: memang ada yg jaga? siapa yg peduli

Iway: oh jadi tidak ada yg jaga? kalau izin kepada “penghuni hutan” apa ada ritual khusus?

P’ridley: bumi diciptakan untuk manusia buat apa takut. justru manusia yg ditakuti

Proses pengambilan Eyi di atas pohon

Iway: untuk mengambil ridleyi di dahan yang tinggi apakah harus dipanjat dulu pohonnya?

P’ridley: ya

Iway: apakah sulit menyayat bonggol ridleyi yg menempel di dahan?

P’ridley: tidak. yang bikin sulit banyak semutnya

Iway: untuk menyayat ridleyi biasanya langsung dari pohonnya atau ditebang dulu?

P’ridley: semua bisa

Iway: biasanya menebang dari batang paling bawah atau hanya perlu menebang di dahan yg ditempeli ridleyi?

P’ridley: semua bisa

Iway: biasanya menebang pohon pakai gergaji atau kapak?

P’ridley: semua bisa

Iway: biasanya perlu waktu berapa lama untuk menebang 1 pohon?

P’ridley: 10 menit

Persaingan lahan dengan pencari Eyi lain

Iway: apa ada persaingan lahan dengan sesama pencari ridleyi lainnya? misalkan saat lagi mencari di hutan bertemu dengan pencari lain

P’ridley: tidak. di sini ridleyi ngga laku

Iway: kenapa bisa tidak laku pak?

P’ridley: banyak. kalau di Jawa banyak buat apa bapak beli?!

Iway: yaa betul pak. kalau disini juga banyak buat apa beli ya hehe..

Apakah Eyi bisa terancam kepunahan?

Iway: apakah ridleyi kemungkinan bisa punah? karena di beberapa website disebutkan kalau di Singapura, tepatnya di Bukit Timah, tempat pertama kali diteliti sama Ridley, tanaman ini sudah dikatakan punah

P’ridley: punah bukan karena diburu tapi pohon inangnya sudah beralih fungsi

Iway: oh saya paham, jadi kalau diburu kemungkinan habisnya tidak mungkin dibanding kalau hutannya beralih fungsi

P’ridley: apakah padi bisa punah? bukan karena orang malas, tapi tanah untuk menanam tak ada jadi mana bisa tumbuh. ridleyi bagaimana bisa punah oleh pemburu?! karena diburu untuk ditumbuhkan, yang bisa selamatkan hanya hobbiis. kita hanya melayani untuk mereka. memang pernahkah di sensus berapa jumlah ridley di dunia sebenarnya? apa ukuran punah? yg harus dilindungi itu hutannya

Iway: saya setuju sekali pak. memang sayang sekali kalau hutan beralih fungsi sampai harus melenyapkan habitat asli spesies tertentu. apa di Kalimantan ada hutan lindung? ataukah semua hutan yg tidak ada pemiliknya berstatus hutan lindung?

P’ridley: jika ridleyi adalah emas, yang anda perlukan pistol untuk membawa pergi dari Kalimatan. hutan ridleyi habis untuk bahan kayu, lahan sawit dan kebun. tak ada emas dan batubara karena rendah dpl-nya. hutan lindung hanya ada 1% dari wilayah Kalimantan. saya tak tahu, anda bisa tanya BKSDA (balai konservasi sumber daya alam)

Iway: bukannya di Kalimantan juga ada tambang batubara? apakah ini juga salah satu pengalih fungsinya hutan?

P’ridley: batubara di gunung

Ancaman kepunahan akibat proses alam

P’ridley: malah kadang hutannya terbakar sendiri

Iway: terbakar sendiri? tanpa disengaja? koq bisa pak?

P’ridley: ya bisa

Pohon inang tempat menempel Eyi

Iway: jenis pohon apa yg biasa ditempeli ridleyi?

P’ridley: pohon masupang dan belangiran

Iway: apakah itu jenis pohonnya meranti?

P’ridley: belangiran lebih keras dari meranti

Iway: kayu belangiran biasanya dipakai untuk apa?

P’ridley: kaki rumah

Posisi menempel Eyi di pohon

Iway: tempat menempel ridleyi di pohon posisinya ternaungi atau terkena sinar matahari langsung?

P’ridley: rata-rata 70% full sun

Iway: dalam 1 pohon biasanya ada berapa ridleyi?

P’ridley: 2-20

Iway: wow 20 pak? jadi makin besar pohonnya bisa makin banyak ridleyi nya?

P’ridley: ya

Iway: di blog saya kan saya nulis kalau ridleyi berada 30 meter lebih di atas pohon, kalau kenyataannya setinggi apa sih pak ridleyi nya di atas pohon?

P’ridley: oh itu salah. tingginya 1 m sampai 15 m

Iway: oh ternyata tidak setinggi itu ya. jadi ada ridleyi yg bisa diambil langsung karena terjangkau tangan?

P’ridley: iya cuma masalahnya banyak semut, kalau dinaiki digigit semut

Iway: kira-kira berapa meter posisi ridleyi tertinggi yg pernah bapak lihat?

P’ridley: 60 m

Iway: apa pohon yg ditempeli ridleyi biasanya ditempeli coronarium juga?

P’ridley: tidak, tapi kalau lecap (lecanopteris) pasti

Iway: antara ridleyi dan coronarium, mana biasanya yg paling tinggi menempel di batang pohon?

P’ridley: coronarium

Perkiraan usia Eyi berdasarkan ukuran bonggolnya

Iway: ridleyi yg seukuran kepala kira-kira sudah berumur berapa tahun?

P’ridley: ngga tahu, tapi bisa lebih dari 10 tahun

Spesies lain yang hidup di sekitar habitat Eyi

Iway: kalau untuk populasi lebih banyak ridleyi atau coronarium? dari yg pernah bapak temui di hutan

P’ridley: sama

Iway: selain coronarium dan ridleyi, jenis platycerium apa lagi yg ada di hutan sana?

P’ridley: tidak ada

Iway: apa di habitat ridleyi bisa ditemukan juga anggrek dan nepenthes?

P’ridley: anggrek sedikit karena terlalu gersang. ada nepenthes gracilis dan mirabilis, kadang ada reinwardtiana dan rafflesiana

Resiko saat mencari Eyi di hutan

Iway: binatang buas apa yang mungkin ditemui?

P’ridley: ngga ada

Iway: jadi selama ini saat mencari ridleyi belum pernah bertemu ular atau buaya misalnya?

P’ridley: belum

Iway: resiko apa yg mungkin dialami saat bapak mencari ridleyi?

P’ridley: digigit semut

Iway: mungkinkah di dalamnya ridleyi bisa ada kelabang juga? pernah nemuin?

P’ridley: ya ada

Pemesanan dan pengiriman paket Eyi

Iway: kira-kira untuk 1 dus bisa muat ridleyi berapa banyak?

P’ridley: 1 dus sekitar 15-20 tergantung posisi tanduknya dan besarnya plant

Iway: kalau saya mesan, tanamannya baru dicabut langsung dari hutan atau tanamannya sudah ada di rumah bapak dan beradaptasi dengan baik?

P’ridley: baru cabut pak, cuma saya carikan yang mudah adaptasi

Iway: kalau kirim pakai cargo biayanya berapa? dan kalau pakai paket yg dikirim sampai rumah biaya berapa? apa bedanya jauh?

P’ridley: sama, beda cepat aja. kalau cargo bisa setiap saat bahkan kadang bisa lebih murah

Iway: bapak tinggalnya di kota mana dan kirimnya lewat bandara mana?

P’ridley: saya di Buntok, Kalimantan Tengah. kirim lewat bandara di Banjarmasin. seharusnya lebih dekat dan murah lewat Palangkaraya tapi kurirnya ngga ada. pesawat sedikit di Palangkaraya. rumah saya ke bandara di Banjarmasin 500 km

Iway: bapak ke bandara jaraknya 500 km untuk sekali jalan? atau pulang-pergi 500 km?

P’ridley: sekali jalan

P’ridley: paketnya sudah saya kirim via Lion Air jadi ambil di cargo Lion. ingat ngga usah bilang tanaman. biasanya tulisannya kerajinan

Iway: kerajinan apa pak biasanya? karena saya baru pertama kali ambil pakai cargo. di dus nya ditulis kerajinan juga?

P’ridley: kerajinan aja rotan kah atau apa. cuek aja ambilnya. kalau ngga ditanya diam aja

Ribetnya pengambilan paket di cargo bandara

P’ridley: pak ribetnya di bandara kemarin bagaimana?

Iway: pertama buat nyari tempat pengambilan kedatangan kargo, kurang ada petunjuk yg jelas. setelah saya tanya-tanya ternyata masih jauh ke dalam. lalu setelah sampai, mobil tidak boleh langsung masuk, harus bikin kartu tanda masuk dulu.

sebenarnya prosesnya bisa ditunggu sebentar kalau mau bikin, tapi saya ditawarin orang situ untuk diambilin barangnya sama dia, jadi saya kasih aja uang tips, lumayanlah ongkosnya.

terus waktu nitip diambilin, saya bilang beratnya kurang dari 10 kg, kagetnya saya setelah dia ambil barangnya ternyata berat 30 kg

P’ridley: oh mafia

Iway: bukan mafia sih, tapi calo

P’ridley: oh itu saya lupa kasih tahu beratnya

Ini dia alasan P’ridley ingin namanya disamarkan..

Iway: pak kalau boleh saya minta foto-fotonya selama proses pencariannya di hutan dan pengambilannya di atas pohon karena saya mau nulis artikel tentang ridleyi

P’ridley: boleh tapi jangan tulis nama saya di artikel bapak

Iway: ok siap pak, tapi memangnya ridleyi sudah dilarang untuk diperjualbelikan ya?

P’ridley: bukan, masalahnya nebang pohon. nanti kalau ada hobbiis yg ngga tahu cerita awal ngomong pembalakan liar sedangkan pohonnya ngga biasa ditebang untuk kebutuhan rumah. cari ridleyi harus ditebang, kalau dipanjat tak bisa semutnya banyak, ridleyi nya juga terlalu lengket bahkan terkadang pisau tak bisa

Iway: oh karena itu hehe.. saya kira karena ridleyi sudah masuk daftar CITES

P’ridley: tidak, ngga ada urusan dengan CITES

——————————&&&&&&&&&&&&&&&&&——————————

Semoga interview yang sangat padat di atas dapat memberikan gambaran yang lebih jelas bagi anda akan status keberadaan Eyi di habitat aslinya di hutan Kalimantan. Beberapa hal menarik yang bisa saya simpulkan yaitu:

  • Kemungkinan Eyi punah karena diambil langsung dari hutan sangatlah kecil, karena Eyi diambil untuk dirawat oleh para hobbiis.
  • Kepunahan Eyi dan spesies hutan lain lebih terancam bila habitatnya beralih fungsi menjadi lahan bisnis seperti misalnya kebun karet dan kelapa sawit, kebakaran hutan akibat kemarau panjang juga bisa menjadi faktor alam yang menyebabkan kepunahannya.
  • Eyi belum termasuk daftar CITES karena jumlahnya masih banyak dan bisa ditemukan di semua wilayah hutan Kalimatan dengan ciri khas habitatnya yaitu di hutan rawa di dataran menengah sekitar 15-25 m dpl.
  • Eyi biasa menempel di batang pohon belangiran (Shorea balangeran) dan pohon masupang (Shorea pachyphylla). Keduanya merupakan pohon meranti merah yang berasal dari family Dipterocarpaceae dan genus Shorea.
  • Dalam 1 pohon biasanya terdapat 2 hingga 20 Eyi. Posisi menempel Eyi di pohon berada di ketinggian 1 hingga 15 meter dengan kondisi 70% terpapar sinar matahari langsung.
  • Karena banyaknya semut yang bersarang di dalam bonggol Eyi, sulitnya menyayat bonggol Eyi yang masih menempel di pohon serta posisinya yang kadang terlalu tinggi dan sulit dijangkau, sehingga biasanya pohon tersebut ditebang terlebih dahulu untuk memudahkan pengambilannya.

Bila anda tertarik ingin membaca hasil interview selengkapnya disertai foto-fotonya bisa dilihat langsung di link pdf ini.

2 Responses to “Wawancara ekslusif dengan pencari Eyi dari Buntok”

  1. adebastian December 30, 2012 at 7:20 pm #

    bisa-bisa eyi terancam punah

    • iwayful January 3, 2013 at 12:24 am #

      bener mas, apalagi kalo hutannya udah beralih fungsi jadi lahan bisnis

Leave a comment