Paket kiriman Eyi dari Kalimantan

24 Nov

Setelah sekitar sebulan yang lalu saya mendapat paket kiriman Eyi dari Bandung, kali ini saya memesan langsung tanaman platycerium ridleyi dari pencari Eyi di hutan Kalimantan. Melalui info dari teman, saya pun dikenalkan dengan seseorang di facebook yang menjual berbagai jenis spesies tanaman mulai dari anggrek, kantong semar, sarang semut, pakis, tanduk rusa, hingga tanaman eksotis lainnya yang berasal dari pedalaman hutan Kalimantan. Sesuai dengan permintaan, beliau ingin namanya disamarkan, jadi panggil saja dia si Pak Ridley (P’ridley).

Pada mulanya saya hanya ingin membeli dua Eyi, namun karena P’ridley sedang tidak punya persediaan Eyi di rumahnya jadi beliau harus pergi mencari di hutan, sementara untuk sekali pergi ke hutan paling tidak harus menunggu sampai ada 10 pesanan Eyi. Akhirnya saya pun sepakat untuk memborong 10 Eyi sekaligus, serta beberapa tanaman sarang semut.

Mencari Eyi di hutan

Singkat cerita, hari Jumat lalu (9 Nov) saya menransfer lunas pembayarannya, lalu keesokan harinya pada Sabtu pagi P’ridley langsung berangkat menuju hutan yang jaraknya sekitar 90 km dari rumahnya yang berada di Buntok, Kalimantan Tengah. Jarak yang ditempuhnya cukup jauh, perkiraan jauhnya sama seperti bila kita pergi dari Jakarta menuju Purwakarta. Itu sebabnya P’ridley perlu mendapatkan sedikitnya 10 Eyi sekaligus agar menutupi ongkos perjalanannya yang jauh serta waktu yang dibutuhkan untuk mencarinya di hutan.

Kirim Eyi via cargo pesawat

Malamnya P’ridley mengemas semua tanamannya dan keesokan harinya pergi mengantarkan ke bandara di Banjarmasin (Kalimantan Selatan) yang berjarak 500 km dari rumahnya, saya sampai kaget mengetahuinya karena kalau diperkirakan jarak ini sama saja perjalanan dari Jakarta menuju Magelang. Saya memilih paket ini dikirim via cargo supaya lebih cepat sampai dibandingkan paket kiriman lain yang butuh waktu paling cepat dua hari, pertimbangan ini saya pilih agar kondisi tanaman masih segar saat kardus dibuka.

paket dari cargo Lion Air sudah tiba di rumah
beratnya mencapai 30 kg dengan ukuran 50x50x80 cm

Minggu pagi paket dikirim dan siangnya sudah bisa saya ambil di bandara Soekarno Hatta. Paket dikirim dengan cargo Lion Air. Saya pun langsung menuju ke bagian cargo bandara yang patokannya ada di dekat masjid berkubah unik. Ternyata cukup sulit untuk menemukan lokasi pengambilan incoming cargo, setelah bertanya ke beberapa penjaga di situ akhirnya saya pun menemukan tempatnya, namun mobil tidak boleh langsung masuk, harus bikin kartu tanda masuk terlebih dahulu di bagian administrasi.

Awalnya saya kira akan mudah namun malah ribet begini urusannya, akhirnya ada seseorang di situ yang menawarkan untuk mengambilkan paketnya, bisa dibilang sebagai calo. Saya pun setuju dan benar saja kurang dari setengah jam paketnya sudah saya terima dengan mudahnya meskipun saya harus keluar uang lagi, tapi sebenarnya agak kasihan juga dengan si calo itu karena dia harus membopong kardus besar seberat 30 kg dari dalam gudang ke tempat mobil saya parkir yang lumayan jauh, sebab sebelumnya P’ridley belum memberitahukan berat paketnya, jadi saya kira tidak sampai 10 kg tapi ternyata sangat di luar dugaan.

“..dari total seluruh biaya yang dikeluarkan, 50% lebih bisa habis hanya untuk ongkos kirim, transportasi, dan biaya pengambilan paket cargo di bandara..”

Saatnya membuka paket

Setibanya di rumah saya pun langsung bersemangat menyambut kedatangan Eyi baru. Paketnya menggunakan kardus besar yang padat isinya hingga membuatnya menjadi menggelembung dengan ukuran 50x50x80 cm. Perlu waktu setengah jam lebih agar semua isinya bisa dikeluarkan dengan hati-hati.

kardus berisi puluhan Eyi yang sangat padat

Kesan pertama saya sangat luar biasa saat melihat 10 Eyi berukuran besar dan sangat besar tersebut plus dapat tambahan bonus dua Eyi berukuran sedang. Eyi berukuran besar kira-kira seukuran kepala manusia dewasa, sedangkan Eyi yang sangat besar seukuran dengan helm motor. Selain itu juga ada tanaman sarang semut yang masih satu keluarga dengan pakis, dari genus Lecanopteris (biasa disebut ant fern).

akhirnya semua Eyi bisa dikeluarkan dengan selamat
meskipun kondisi daunnya sudah agak lemas

Semut yang berada dalam bonggol Eyi dan Lecanopteris ikut terbawa, jumlahnya mungkin bisa ribuan. Semut hitam asli hutan Kalimantan ini sekarang ikut menjadi penghuni tetap hutan konservasi rumah saya. Bentuknya tiga kali lebih besar dari semut hitam rumahan biasa dan salah satu ciri uniknya yaitu pantat semut ini kadang terlihat menungging ke atas seperti kalajengking. Kalau sudah menempel di tangan susah sekali untuk dilepaskan meskipun dengan dikibas-kibaskan ataupun ditiup, kadang juga suka menggigit meskipun tidak terlalu sakit.

Kondisi Eyi cabutan

Ada satu lagi yang spesial dalam pesanan saya ini, yaitu saya ingin agar batang tempat Eyi menempel tetap ada agar proses adaptasinya lebih mudah, dan yang terpenting supaya tidak merusak keindahan bonggol Eyi yang melingkari dan membungkus batang pohon tersebut. Batang ini beratnya bisa melebihi berat Eyi itu sendiri, itu sebabnya berat paket ini mencapai hingga 30 kg. Dari keduabelas Eyi tersebut, hanya ada dua Eyi yang sudah disayat bonggolnya dari batang tempatnya menempel, saya pun menempelkannya ke papan pakis.

meskipun Eyi ini hanya tersisa bonggolnya saja namun sudah terlihat
titik tumbuh berwarna coklat keputihan di tengah bonggolnya

Kondisi daunnya ada yang tertekuk, sobek, warnanya menguning dan sebagian sudah kering, boleh dikatakan kerusakannya sekitar 50% hingga 90%. Ada yang kondisi daunnya sudah sangat rusak sekali sehingga terpaksa saya pangkas dan hanya tersisa bonggolnya saja. Hal ini terjadi karena banyaknya Eyi yang saya pesan sekaligus dalam satu kardus, sehingga ruangan kardus dimanfaatkan seefisien mungkin dan membuat daunnya tergencet.

Namun meskipun demikian, yang terpenting di tengah bonggolnya semua Eyi ini masih ada titik tumbuh berwarna coklat keputihan yang menandakan tanaman ini masih layak untuk hidup, sebab titik inilah tempat tumbuh semua daun Eyi saat sudah sehat dan beradaptasi dengan baik. Dari pengalaman saya merawat Eyi, dengan kondisi demikian..

“..diperkirakan Eyi cabutan ini memerlukan waktu adaptasi paling cepat tiga bulan sampai daun barunya muncul..”

Tingkat kesuksesan dalam mengadaptasikan Eyi cabutan ini sekitar fifty-fifty sebab diperlukan perawatan intensif, meskipun sudah ahli sekalipun namun tetap ada kemungkinan tanaman tersebut bisa mati bila penanganannya kurang tepat, contoh ini pernah saya temui di penjual tanaman hias Taman Anggrek Ragunan, Taman Anggrek Indonesia Permai, dan di Toko KTKI.

merawat Eyi cabutan hingga bisa tumbuh sehat butuh keahlian khusus
dari orang bertangan dingin yang belum tentu dimiliki semua orang

Usia Eyi berdasarkan ukuran bonggolnya

Usia tanaman Eyi ini tidak diketahui, namun bila dilihat dari ukuran bonggolnya yang sudah sebesar itu mungkin usianya kini bisa mencapai setidaknya 10 tahun lebih. Sebagai perbandingan, saya pernah membeli dua Eyi berukuran kecil yang berasal dari spora dan kini besarnya kira-kira setelapak tangan, anggaplah usianya baru setahun (perbandingan ini berdasarkan diskusi saya dengan penulis blog greentropicals.wordpress.com).

Eyi berukuran kecil selebar telapak tangan dan di sebelah kirinya ada
Eyi cabutan yang baru datang dengan diameter bonggol selebar helm motor

Dengan perhitungan sederhana, dalam setahun mungkin bisa dua kali tumbuh daun pada bonggolnya, jadi Eyi yang sekecil telapak tangan untuk bisa menjadi sebesar kepala manusia butuh waktu yang diperkirakan bisa mencapai lebih dari 10 tahun.

Tempat rehabilitasi Eyi

Sesuai dengan habitat aslinya di hutan rawa-rawa, saya memanfaatkan ember berisi air untuk ditempatkan di bawah Eyi agar selalu lembab. Beberapa Eyi harus saya taruh di dalam keranjang karena saya belum menemukan bor untuk melubangi batang pohon Eyi supaya nantinya bisa digantung dengan tali.

tempat rehabilitasi Eyi dengan kelembaban yang cukup
ditambah dengan sinar matahari pagi dan aliran udara yang mengalir
[helm motor sebagai perbandingan ukuran Eyi]

Tempat ini terkena sinar matahari pagi langsung sampai jam 10, setelah lewat jam itu ternaungi atap dan hanya terkena pembiasan cahaya matahari. Karena sekarang sudah memasuki musim hujan dimana hampir setiap hari turun hujan jadi penyiraman cukup saya beri sekali di pagi hari dengan tambahan vitamin B1 supaya Eyi tidak stress dan mudah beradaptasi.

Penasaran ingin tau lebih jauh tentang sosok P’ridley?

“Bagaimana serunya mencari Eyi di pedalaman hutan?”

“Apa yang P’ridley lakukan saat di tengah hutan bertemu dengan pencari Eyi lainnya?”

“Apakah Eyi bisa punah bila terus diambil dari hutan?”

Temukan jawabannya di cerita saya berikutnya tentang interview langsung dengan P’ridley..

41 Responses to “Paket kiriman Eyi dari Kalimantan”

  1. Wendi Andriansyah November 24, 2012 at 12:35 pm #

    Borong nih………. Mantap koleksinya !!!!

    • iwayful November 24, 2012 at 10:04 pm #

      iya nih pak, nambah koleksi sekalian mau ngelego sebagian kalo nanti sudah sehat..

  2. Ni Made Sri Andani November 24, 2012 at 1:52 pm #

    wow..memang bagus banget ya si Eyi.. Saya baru melihat fotonya di sini. Bonggolnya itu artistik sekali..

    • iwayful November 24, 2012 at 10:11 pm #

      makasih bu Made sudah mampir ke blog saya..
      memiliki Eyi bisa dapat 3 keuntungan sekaligus loh bu, merawat tanaman eksotis sekaligus mempunyai benda seni yg artistik serta memberi tempat tinggal gratis bagi koloni semut..

  3. darrelcakesbogor November 27, 2012 at 9:22 am #

    Waw..lagi nyari juga nih..mau dong ambil satu..

    • iwayful November 27, 2012 at 9:33 am #

      mau? mampir ke rumah aja kang, pilih sendiri..

      • inkA November 28, 2012 at 8:24 am #

        yang udah hidup mau donk eyi nya satu, kecil gpp, asal bukan cabutan,,,:) berapa harganya ya mas? yang ukuran sedang tp udah hidup, segar, keliatan bonggol ijonya… sama ongkir ke jateng…

      • iwayful November 28, 2012 at 8:41 am #

        maaf bu, untuk saat ini saya belum bisa kirim eyi lewat paket karena takut daunnya jadi rusak, sementara ini hanya bisa COD di sekitaran jakarta aja, atau kalo mau bisa mampir ke rumah saya dan pilih sendiri..

  4. adebastian December 20, 2012 at 1:34 pm #

    kira-kira harganya mahal tidak? saya juga nyari tanaman ini. mahal tidak tanaman eyi ini?

    • iwayful December 20, 2012 at 1:48 pm #

      murah koq mas asal belinya langsung dari pencarinya di hutan, terus minta dikirim ke rumah deh. tapi kalo nyari di toko tanaman sini agak susah karena masih jarang, kalo pun ada biasanya mahal.

  5. adebastian January 3, 2013 at 8:43 am #

    gimana caranya membeli langsung dari pencarian di hutan?

    • iwayful January 3, 2013 at 9:09 am #

      nanti malam saya kirim via email ya mas buat referensinya

      • tari January 13, 2013 at 2:54 pm #

        Mas, jadi minat nih untuk punya eyi nya, boleh tolong kirim referensinya yg beli di kalimantan yah. Terus kalau mau lihat & beli koleksinya, minta alamatnya dong untuk ke sana, thanks banget untuk tulisannya, jadi jatuh cinta sama si eyi :)

      • iwayful January 13, 2013 at 10:46 pm #

        boleh, cek pm ya sis :)

  6. antony January 20, 2013 at 5:28 am #

    harga ketika pesan di kalimantan berapa per bijinya?

    • iwayful January 20, 2013 at 10:00 pm #

      harga eyi waktu saya pesan di kalimantan mulai dari 100 ribuan tergantung ukuran, tapi kalo pesan banyak bisa kurang. kondisi barang cabutan langsung dari hutan.

      saya akui kalo beli yg cabutan sangat resiko banget, eyi saya yg sejak 3 bulan lalu beli di kalimantan itu ada yg berhasil adaptasi, tapi setengahnya lagi belum, malah daunnya belum muncul.

      kalo mau cari aman sih beli yg udah adaptasi aja walaupun jatuhnya lebih mahal.

  7. antony January 22, 2013 at 5:53 pm #

    Kalau satu plant harganya 100, berarti kiriman kemarin habis sejutaan, ya mas. Apa kiriman kemarin termasuk permintaan tanaman hutan selain eyi? Kalau boleh tahu ongkos pengiriman 30 kg ke jakarta berapa ratus? Saat browsing saya pernah ditawari eyi cabutan dari hutan kalimantan tengah harganya 60-100 tergantung ukuran. Jangan-jangan ini orang yang sama yg pernah kerjasama dengan mas Iway dulu.

    • iwayful January 22, 2013 at 10:25 pm #

      ya sekitar segituan mas, ongkos kirim bisa 50% dari total biaya.
      saya juga ada pesan sarang semut/ant fern (lecanopteris).
      iya bisa jadi sama mas, tapi bisa beda juga hehehe..

  8. Suardi February 19, 2013 at 7:31 am #

    Wah,, di tempat saya juga masih banyak eyi,, kantong semar dan tanduk rusa.. Semuanya belum termanfaatkan secara baik.. Juga banyak tanaman khas yang eksotis..

    • iwayful February 19, 2013 at 8:55 am #

      posisi di mana pak? kalo tanamannya masih di dalam hutan ya berarti sudah termanfaatkan dengan sangat baik di ekosistemnya..

      walaupun saya suka banget sama eyi, nepenthes dan tanaman eksotis hutan lainnya tapi ada rasa ngga enak juga kalo sampai harus mesan langsung barangnya ke pencari tanaman di hutan..

      saya lebih suka yg sudah dikembangbiakin supaya tanaman aslinya di hutan ngga terancam punah..

  9. Abi Handoko May 24, 2013 at 3:38 pm #

    om bro… teler nih yg buat thread platycerium di kaskus..
    mau liat koleksi nya ada dimana nih..?
    terus untuk biar platy nya dapat subur dan keluar daun baru pupuk apa yg mesti dipake..?
    plus cara pemakaian pupuk nya
    thx

    • iwayful May 25, 2013 at 9:52 am #

      salam kenal om abi..
      koleksi ane ada di daerah meruya.. untuk pupuk biasanya ane cuma semprotin B1 seminggu sekali atau pupuk organik cair..
      sebenarnya ga usah dipupuk juga udah sehat.. wong di hutan aja ga ada yg mupukin bisa tumbuh hehe..

  10. Andriani November 8, 2013 at 4:18 pm #

    mas mau nanya ini gimana yah caranya pesen ridlye langsung dari kalimantan
    mas ada nomer telpon orang sana yg biasa cari ridlye itu
    makasih sebelumnya mas

    • iwayful November 13, 2013 at 8:35 pm #

      sudah saya jawab via message facebook ya :)

  11. adebastian May 30, 2014 at 7:12 am #

    Saya baru membeli 1 eyi di lapangan banteng hasil budidaya spora, cara merawatnya gimana?

    • iwayful May 30, 2014 at 8:13 am #

      perawatannya sama seperti tanaman lain, cukup disiram pagi dan sore, ditaruh di tempat teduh..
      semoga eyi-nya ade bisa sehat yaa :)

  12. Alfindra June 13, 2015 at 2:27 pm #

    Kalau mau beli Eyi di Jkt kemana ya? Atau musti pesan? Trims

    • iwayful June 23, 2015 at 7:58 am #

      coba datang ke Taman Anggrek Indonesia Permai atau ke Taman Anggrek Ragunan, di sana koleksi platycerium nya lumayan lengkap

    • Hardy Suanto May 12, 2020 at 9:33 pm #

      Hi, apakah boleh share Facebook Pak Eyi juga? Pengen ni punya eyi besar juga.
      Terima kasih

      • iwayful December 4, 2020 at 10:18 am #

        hai.. kalo mau beli eyi besar saran saya beli yg sudah adaptasi aja, karena kalo cabutan dari alam susah banget ngerawatnya buat sampai bisa adaptasi dengan baik.
        pengalaman saya dulu dikirim eyi cabutan ukuran besar, sedang, dan kecil, yg berhasil adaptasi malah yg ukuran kecil. yg ukuran sedang dan besar malah rawan mati

  13. Armmy Purwanti June 22, 2016 at 1:42 pm #

    Kalau mau beli Eyi di malang kemana ya? Atau musti pesan? Trims
    Kalau mau pesan spesies ini di mana ya mbak?

    • iwayful June 22, 2016 at 3:27 pm #

      maaf saya kurang tau penjual Eyi di malang, kalau mau pesan bisa coba tanya ke langganan saya di facebook namanya Ciapus Bromeliad Nursery

  14. ferra June 9, 2017 at 5:34 pm #

    hallo mas iway terima kasih sudah menulis artikel mengenai ridley, alhamdulillah saya jadi belajar banyak. kebetulan saya beberapa bulan lalu pesan ridley dr kalimantan, cuma pesan 1 via FB (baca : biar murah) di bella anggrek. awal nya deg degan takut mati karena ridley saya itu cabutan dari hutan liar. ukuran nya emang gede bgt sebesar helm motor…nahh tapiii belajar dari tulisan mas iway, jadi si ridley ini saya bayar tapi saya gak minta kirim, saya fikir biar adaptasi soalnya habis dicabut takut mati maklum cuma beli 1 hehehe. jd saya diamkan 1 bulan di tempat yg jual sambil didudukin di pohon dan minta dirawat (siram), udah 1 bulan setelah pencabutan baru saya kirim. alhamdulillah selamet. sekarang udah jalan mau 3 bulan di rumah juni 2017. dah gitu ajah. makasi mas iway.. salam kenal.

    • iwayful June 12, 2017 at 8:59 am #

      salam kenal mba ferra, senang rasanya yg punya ridley baru..
      beruntung banget tuh nemu seller yang mau direpotin, semoga sehat terus ya eyi nya hehe..
      alangkah baiknya kalo nanti sudah menghasilkan spora, coba disemai dan dikembangbiakkan, pasti rasanya lebih terharu banget deh kalo sampe berhasil dapetin anakannya.

  15. Adrien nedriA April 8, 2020 at 9:05 am #

    saya mau minta nomor hp nya pak ridley…

  16. Adrien April 28, 2020 at 11:53 am #

    bisa minta nomor kontak Pak Eyi? saya tertarik nih mau pesan ridleyi sebesar-besar helm

    • iwayful April 28, 2020 at 12:47 pm #

      hai Adrien, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, mohon maaf saya sudah tidak menyimpan lagi nomor kontaknya karena sudah lama sekali..
      dari pengalaman saya beli Eyi cabutan dari alam sangat susah sekali merawatnya, terlebih untuk ukuran yang sebesar helm..

      saran saya mending beli Eyi yang sudah dikembangbiakan dari kecil, banyak koq yang jual terutama di daerah Bogor, di facebook saya ada salah satu penjual namanya Ciapus Bromeliad Nursery, foto koleksi jualan Eyi maupun platycerium lainnya keren banget tuh..

      lebih enak lagi kalo bisa main ke Ciapus di Bogor sana sekalian jalan-jalan cuci mata, kayanya banyak penjual tanaman lain yg menjajakan Eyi, prediksi saya sih mungkin karena memang di Bogor hawanya sejuk jadi Eyi dan banyak tanaman lain bisa tumbuh subur di sana, soalnya selama ini saya merawat Eyi dan platycerium jenis lain di Jakarta yang hawanya panas mereka ngga tumbuh segede yg ada di Bogor

      • Adrien April 30, 2020 at 10:33 am #

        facebook Pak Eyi ada?

      • iwayful April 30, 2020 at 12:51 pm #

        ada. namanya sudah saya kirim ke email adrien kamu ya.. happy hunting eyi :)

  17. dhona September 12, 2020 at 9:21 pm #

    thank sharingnya!

    saya adalah pencinta platycerium ridlleyi juga..
    senang membaca blog anda

    • iwayful September 14, 2020 at 9:59 am #

      terima kasih sudah berkunjung ke blog saya

Leave a reply to iwayful Cancel reply